TUGAS IKD 1
HERMAWATI
2013 21 047
A.ISU
DAN TREN DALAM KEPERAWATAN SAAT INI
•
Pengertian
trend
Trend adalah hal yang
sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, trend juga dapat
didefinisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini
yang biasanya sedang populer dikalangan masyarakat
•
Pengertian isu
Isu adalah suatu peristiwa
atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa
mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, ataupun tentang kritis.
Isu adalah sesuatu yang
sedang dibicarakan oleh banyak orang namun masih belum jelas faktanya atau
buktinya.
•
Pengertian keperawatan
Keperawatan adalah suatu
bentuk pelayanan yang profesional, yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, dengan bentuk
pelayanan yang mencakup biopsikososial-spiritual yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok, masyarakat baik sehat maupun sakit dalam siklus
kehidupan manusia (Lokakarya keperawatan nasional(1983))
•
Pengertian trend dan isu keperawatan
•
Trend dan isu
keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang tentang
praktek/ mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta maupun tidak, trend
dan isu tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.
Faktor
yg mempengaruhi
1. Faktor agama dan adat istiadat.
Agama serta latar
belakang adat-istiadat merupakan faktor utama dalam membuat keputusan etis.
Setiap perawat disarankan untuk memahami nilai-nilai yang diyakini maupun
kaidah agama yang dianutnya. Untuk memahami ini memang diperlukan proses.
Semakin tua dan semakin banyak pengalaman belajar, seseorang akan lebih
mengenal siapa dirinya dan nilai-nilai yang dimilikinya.
Indonesia merupakan
negara kepulauan yang dihuni oleh penduduk dengan berbagai agama/kepercayaan
dan adat istiadat. Setiap penduduk yang menjadi warga negara Indonesia harus
beragama/berkeyakinan. Ini sesuai dengan sila pertama Pancasila : Ketuhanan
Yang Maha Esa, dimana di Indonesia menjadikan aspek ketuhanan sebagai dasar
paling utama. Setiap warga negara diberi kebebasan untuk memilih kepercayaan
yang dianutnya.
2. Faktor sosial.
Berbagai faktor sosial
berpengaruh terhadap pembuatan keputusan etis. Faktor ini antara lain meliputi
perilaku sosial dan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, hukum, dan
peraturan perundang-undangan.
Perkembangan sosial
dan budaya juga berpengaruh terhadap sistem kesehatan nasional. Pelayanan
kesehatan yang tadinya berorientasi pada program medis lambat laun menjadi
pelayanan komprehensif dengan pendekatan tim kesehatan.
1.
Faktor ilmu
pengetahuan dan tekhnologi.
Pada era abad 20 ini,
manusia telah berhasil mencapai tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang belum dicapai manusia pada abad sebelumnya. Kemajuan yang telah dicapai
meliputi berbagai bidang.
Kemajuan di bidang
kesehatan telah mampu meningkatkan kualitas hidup serta memperpanjang usia
manusia dengan ditemukannya berbagai mesin mekanik kesehatan, cara prosedur
baru dan bahan-bahan/obat-obatan baru. Misalnya pasien dengan gangguan ginjal
dapat diperpanjang usianya berkat adanya mesin hemodialisa. Ibu-ibu yang
mengalami kesulitan hamil dapat diganti dengan berbagai inseminasi.
Kemajuan-kemajuan ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan
etika.
2.
Faktor legislasi dan
keputusan juridis.
Perubahan sosial dan
legislasi secara konstan saling berkaitan. Setiap perubahan sosial atau
legislasi menyebabkan timbulnya tindakan yang merupakan reaksi perubahan
tersebut. Legislasi merupakan jaminan tindakan menurut hukum sehingga orang
yang bertindak tidak sesuai hukum dapat menimbulkan konflik.
Saat ini aspek
legislasi dan bentuk keputusan juridis bagi permasalahan etika kesehatan sedang
menjadi topik yang banyak dibicarakan. Hukum kesehatan telah menjadi suatu
bidang ilmu, dan perundang-undangan baru banyak disusun untuk menyempurnakan
perundang-undangan lama atau untuk mengantisipasi perkembangan permasalahan
hukum kesehatan.
3.
Faktor dana/keuangan.
Dana/keuangan untuk
membiayai pengobatan dan perawatan dapat menimbulkan konflik. Untuk
meningkatkan status kesehatan masyarakat, pemerintah telah banyak berupaya
dengan mengadakan berbagai program yang dibiayai pemerintah.
4.
Faktor pekerjaan.
Perawat perlu
mempertimbangkan posisi pekerjaannya dalam pembuatan suatu keputusan. Tidak
semua keputusan pribadi perawat dapat dilaksanakan, namun harus diselesaikan
dengan keputusan/aturan tempat ia bekerja. Perawat yang mengutamakan
kepentingan pribadi sering mendapat sorotan sebagai perawat pembangkang.
Sebagai konsekuensinya, ia mendapatkan sanksi administrasi atau mungkin
kehilangan pekerjaan.
5.
Faktor Kode etik
keperawatan.
Kelly (1987), dikutip
oleh Robert Priharjo, menyatakan bahwa kode etik merupakan salah satu
ciri/persyaratan profesi yang memberikan arti penting dalam penentuan,
pertahanan dan peningkatan standar profesi. Kode etik menunjukkan bahwa
tanggung jawab kepercayaan dari masyarakat telah diterima oleh profesi.
Untuk dapat mengambil
keputusan dan tindakan yang tepat terhadap masalah yang menyangkut etika,
perawat harus banyak berlatih mencoba menganalisis permasalahan-permasalahan
etis.
6.
Faktor Hak-hak pasien.
Hak-hak pasien pada
dasarnya merupakan bagian dari konsep hak-hak manusia. Hak merupakan suatu
tuntutan rasional yang berasal dari interpretasi konsekuensi dan kepraktisan
suatu situasi.
Pernyataan hak-hak
pasien cenderung meliputi hak-hak warga negara, hak-hak hukum dan hak-hak
moral. Hak-hak pasien yang secara luas dikenal menurut Megan (1998) meliputi
hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil dan berkualitas, hak untuk
diberi informasi, hak untuk dilibatkan dalam pembuatan keputusan tentang
pengobatan dan perawatan, hak untuk diberi informed concent,
hak untuk mengetahui nama dan status tenaga kesehatan yang menolong, hak untuk
mempunyai pendapat kedua(secand opini), hak untuk diperlakukan dengan hormat,
hak untuk konfidensialitas (termasuk privacy), hak untuk
kompensasi terhadap cedera yang tidak legal dan hak untuk mempertahankan
dignitas (kemuliaan) termasuk menghadapi kematian dengan bangga.
Konsep Isu dan Tren :
1) Mengahargai
keyakinan klien menurut budayanya
Perawat harus bisa
menghargai keyakinan klien tetapi tetap melaksanakan tindakan untuk perawatan
klien dengan mengganti dengan alternative lain. Misalnya klien yang tidak
mengkonsumsi obat-obatan kimia, berpikir kritis dengan mengganti dengan obat
herbal yang telah terbukti pengobatannya. misalnya di budaya Jawa, Brotowali
sebagai obat untuk menghilangkan rasa nyeri
2) Menghentikan kebiasaan buruk
Apabila klien mempunyai kebiasaan merokok pada saat setelah
makan, maka perawat harus dapat melarang kebiasaan tersebut. Karena dapat
membahayakan klien dan terapi penyembuhan dapat mengalami kegagalan. Contoh
lain, kebiasaan bagi orang jawa yakni jika ada salah satu pihak keluarga atau
sanak saudara yang sakit, maka untuk menjenguknya biasanya mereka mengumpulkan
dulu semua saudaranya dan bersama – sama mengunjungi saudaranya yang sakit
tersebut. Karena dalam budaya Jawa dikenal prinsip “ mangan ora mangan , seng
penting kumpul.
3) Mengganti kebiasaan pengobatan
yang buruk
Bagi masyarakat Jawa
dukun adalah yang pandai atau ahli dalam mengobati penyakit melalui “Japa
Mantera“, yakni doa yang diberikan oleh dukun kepada pasien. Misalnya dukun
pijat/tulang (sangkal putung) khusus menangani orang yang sakit terkilir ,
patah tulang , jatuh atau salah urat.
Adapun Nilai-Nilai
dalam Tern dan Isu
1. Nilai intelektual
Nilai intelektual dalam prtaktik keperawatan
terdiri dari
a. Body of Knowledge
b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)
c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir
secara kritis dan kreatif.
2.
Nilai komitmen moral
Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep
altruistic, dan memperhatikan kode etik keperawatan. Menurut Beauchamp &
Walters (1989) pelayanan professional terhadap masyarakat memerlukan
integritas, komitmen moral dan tanggung jawab etik.
3. Otonomi, kendali dan tanggung gugat
3. Otonomi, kendali dan tanggung gugat
Otonomi merupakan kebebasan dan kewenangan
untuk melakukan tindakan secara mandiri. Hak otonomi merujuk kepada
pengendalian kehidupan diri sendiri yang berarti bahwa perawat memiliki kendali
terhadap fungsi mereka. Otonomi melibatkan kemandirian, kesedian mengambil
resiko dan tanggung jawab serta tanggung gugat terhadap tindakannya
sendiribegitupula sebagai pengatur dan penentu diri sendiri.
Kendali mempunyai implikasi pengaturan atau
pengarahan terhadap sesuatu atau seseorang.
CONTOHNYA SEPERTI:
•
EUTHANASIA
•
Membunuh bisa dilakukan secara legal.
Itulah euthanasia, pembuhuhan legal yang sampai kini masih jadi kontroversi.
Pembunuhan legal ini pun ada beragam jenisnya.
•
Secara umum, kematian adalah suatu topik
yang sangat ditakuti oleh publik. Hal demikian tidak terjadi di dalam
dunia kedokteran atau kesehatan. Dalam konteks kesehatan modern, kematian
tidaklah selalu menjadi sesuatu yang datang secara tiba-tiba. Kematian dapat
dilegalisir menjadi sesuatu yang definit dan dapat dipastikan tanggal
kejadiannya. Euthanasia memungkinkan hal tersebut terjadi.
Euthanasia adalah tindakan mengakhiri hidup seorang
individu secara tidak menyakitkan, ketika tindakan tersebut dapat dikatakan
sebagai bantuan untuk meringankan penderitaan dari individu yang akan
mengakhiri hidupnya.
Fungsinya Yaitu:
•
• Memberikan pedoman dan bimbingan yang
sistematis dan ilmiah bagi tenaga kesehatan masyarakat dan keperawatan.
• Agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan kebutuhan dalam kemandiriannya di bidang kesehatan.
• Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
• Agar masyarakat bebas mengeluarkan pendapat berkaitan dengan permasalahannya atau kebutuhannya.
• Agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan kebutuhan dalam kemandiriannya di bidang kesehatan.
• Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
• Agar masyarakat bebas mengeluarkan pendapat berkaitan dengan permasalahannya atau kebutuhannya.
B.SUPPORTING:
•
1. Pengertian
Supporting Devices
•
Supporting Devices adalah perangkat tambahan atau pendukung.
Jika ditinjau dari segi keperawatan, maka dapat kita simpulkan kalau supporting
devices itu adalah perangkat tambahan yang digunakan dalam dunia kesehatan pada
para perawat dalam melakukan praktek.
Klasifikasi Supporting
Devices:
•
a. Alat bantu
Teknologi medis yang canggih merupakan alat atau
perkakas untuk par
dokter, dan alat bantu akan mengurangi beban
perawat.
•
b. Peralatan sinar X
Pemandu LM dan Cincin Roller Lintang digunakan untuk
pergerakan reseptor
sinar X.
•
c. Peralatan analisis otomatis
hematologikal
Splina Bola dapat menekan getaran di ujung
injektor saat dihentikan, dan mur
perubah sekrup geser memungkinkan terciptanya
mekanisme pengumpanan
dengan kecepatan tinggi dan sangat mulus.
•
d. Pemindai CT sinar X medis
Pemindai CT
sinar X merupakan perangkat tunggal yang memindai
keseluruhan tubuh pasien dan terdiri dari pemindai
CT (Computed
Tomography) dan peralatan angiografi
Fungsi Klasifikasi Supporting
Devices:
•
a. Fungsi Sinar X yaitu untuk
melihat kondisi tulang serta organ tubuh tanpa melakukan pembedahan pada tubuh
pasien.
•
b. Fungsi analisis otomatis
hematologikal yaitu untuk transportasi vertikal injektor reagen dalam
peralatan tes hematologikal.
•
c. Fungsi CT sinar X medis yaitu untuk
diagnosis sistem sirkulasi.
•
d. Fungsi penopang kursi roda
elektrik yaitu dalam fasilitas mandi dengan pengangkat (lift)
bertenaga listrik.
•
e. Fungsi Robot pendukung
pembedahan yaitu robot pendukung pembedahan dapat menjadi alat yang berdaya
guna tinggi, dan juga membuat proxide ini menjadi kompak untuk mendapatkan
tingkat akurasi tinggi selama pembedahan, sehingga mampu mensimulasi gerakan
dokter yang dapat diandalkan.
•
f.
Fungsi Handheld yaitu mulai meningkatkan kemampuan untuk
berfikir kritis terkait tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien
sesuai dengan kondisi dan penyakit yang diderita oleh pasien tersebut.
•
g.
Fungsi Handheld Device yaitu Handheld device
digunakan dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien melalui kemampuan
mengakses informasi, mempermudah penghitungan, dan memperlancar komunikasi.
•
h. Fungsi Wireless Communication yaitu untuk
memperoleh hasil pemeriksaan laboratorium pasien atau melakukan perubahan
pesanan ke laboratorium.
Dampak Negatif Supporting
Devices:
•
a.Sinar X
•
Terlepas dari peranan Sinar X dalam
menunjang informasi diagnosis klinis, Sinar X ternyata memiliki sisi yang
sangat perlu diperhatikan secara khusus, yaitu berkaitan dengan efek
negatif yang ditimbulkan
•
b.CT Scan
•
Ternyata radiasi alat-alat tersebut
dalam waktu lama bisa meningkatkan risiko terserang penyakit leukemia.
•
CT Scan memang bisa memberikan hasil tes
medis secara cepat dan rinci. Beberapa penyakit pada anak seperti radang paru
atau patah tulang juga membutuhkan alat-alat pemindai kesehatan untuk diagnosis
yang lebih akurat.
Salahuddien (2011). Trend Keamanan Internet Indonesia di 2011. Diperoleh
di
•
http://idsirtii.or.id/content/files/artikel/TREN%20KEAMANAN%20INTERNET%20I
•
NDONESIA%202011.pdf.
Diakses tanggal 9 Oktober 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar