ASUHAN ILMU KEPERAWATAN
Pengertian
Asuhan Keperawatan
merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang
diberikan secara langsung kepada klien/ pasien di berbagai tatanan pelayanan
kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah Keperawatan sebagai suatu
profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, bersifat humanistic,dan
berdasarkan pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi
klien.
Menurut Ali (1997)
Proses Keperawatan adalah metode Asuhan Keperawatan yang ilmiah, sistematis,
dinamis dan terus-menerus serta berkesinambungan dalam rangka pemecahan masalah
kesehatan pasien/klien, dimulai dari Pengkajian (Pengumpulan Data, Analisis
Data dan Penentuan Masalah) Diagnosis Keperawatan, Pelaksanaan dan Penilaian
Tindakan Keperawatan (evaluasi)
.
.
Asuhan keperawatan
diberikan dalam upaya memenuhi kebutuhan klien. Menurut Abraham Maslow ada lima
kebutuhan dasar manusia yaitu:
§ Kebutuhan fisiologis meliputi oksigen, cairan,
nutrisi
§ Kebutuhan rasa aman dan perlindungan
§ Kebutuhan rasa cinta dan saling memiliki
§ Kebutuhan akan harga diri
§ Kebutuhan aktualisasi diri
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa Asuhan Keperawatan merupakan seluruh rangkaian proses
keperawatan yang diberikan kepada pasien yang berkesinambungan dengan kiat-kiat
keperawatan yang di mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi dalam usaha
memperbaiki ataupun memelihara derajat kesehatan yang optimal.
Tujuan Asuhan Keperawatan
Adapun tujuan dalam
pemberian asuhan keperawatan antara lain:
§ Membantu individu untuk mandiri
§ Mengajak individu atau masyarakat
berpartisipasi dalam bidang kesehatan
§ Membantu individu mengembangkan potensi untuk
memelihara kesehatan secara optimal agar tidak tergantung pada orang lain dalam
memelihara kesehatannya
§ Membantu individu memperoleh derajat kesehatan
yang optimal
Fungsi Proses Keperawatan
Proses Keperawatan
berfungsi sebagai berikut:
§ Memberikan pedoman dan bimbingan yang
sistematis dan ilmiah bagi tenaga keperawatan dalam memecahkan masalah klien
melalui asuhan keperawatan .
§ Memberi ciri profesionalisasi asuhan
keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah dan pendekatan komunikasi yang
efektif dan efisien.
§ Memberi kebebasan pada klien untuk mendapat
pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhanya dalam kemandirianya di bidang
kesehatan.
Tahap-Tahap Proses Keperawatan
1. Pengkajian
1.
Pengkajian adalah
upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan
dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien
baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup
tiga kegiatan,yaituPengumpulan Data, Analisis Data dan Penentuan Masalah kesehatan serta keperawatan.
a. Pengumpulan data
Tujuan :
Diperoleh data dan
informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada pasien sehingga dapat
ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang
menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual serta faktor lingkungan
yang mempengaruhinya. Data tersebut harus akurat dan mudah dianalisis.
Jenis data antara
lain:
§ Data Objektif, yaitu data yang diperoleh melalui suatu
pengukuran, pemeriksaan, dan pengamatan, misalnya suhu tubuh, tekanan darah,
serta warna kulit.
§ Data subjekif, yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang
dirasakan pasien, atau dari keluarga pasien/saksi lain misalnya; kepala pusing,
nyeri dan mual.
Adapun focus dalam
pengumpulan data meliputi :
§ Status kesehatan sebelumnya dan sekarang
§ Pola koping sebelumnya dan sekarang
§ Fungsi status sebelumnya dan sekarang
§ Respon terhadap terapi medis dan tindakan
keperawatan
§ Resiko untuk masalah potensial
§ Hal-hal yang menjadi dorongan atau kekuatan
klien
b. Analisa data
Analisa data adalah
kemampuan dalam mengembangkan kemampuan berpikir rasional sesuai dengan latar
belakang ilmu pengetahuan.
c. Perumusan masalah
Setelah analisa data
dilakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah kesehatan. Masalah kesehatan
tersebut ada yang dapat diintervensi dengan Asuhan Keperawatan (Masalah
Keperawatan) tetapi ada juga yang tidak dan lebih memerlukan tindakan
medis. Selanjutnya disusun Diagnosis Keperawatan sesuai dengan prioritas.
Prioritas masalah
ditentukan berdasarkan kriteria penting dan segera.
Penting mencakup kegawatan dan apabila tidak
diatasi akan menimbulkan komplikasi, sedangkan Segeramencakup waktu misalnya pada pasien stroke yang tidak sadar maka tindakan harus
segera dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih parah atau kematian.
Prioritas masalah juga
dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Maslow, yaitu : Keadaan
yangmengancam kehidupan, keadaan yang mengancam kesehatan, persepsi tentang kesehatan dan keperawatan.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau
resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara
akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti
untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah
(Carpenito,2000).
Perumusan diagnosa
keperawatan :
§ Actual : Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik
yang ditemukan.
§ Resiko : Menjelaskan masalah
kesehatan nyata akan terjadi jika tidak dilakukan intervensi.
§ Kemungkinan : Menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk memastikan
masalah keperawatan kemungkinan.
§ Wellness : Keputusan klinik tentang keadaan individu, keluarga atau
masyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu ketingkat sejahtera
yang lebih tinggi.
§ Syndrom : diagnose yang terdiri dar kelompok diagnosa keperawatan actual
dan resiko tinggi yang diperkirakan muncul/timbul karena suatu kejadian atau
situasi tertentu.
3. Rencana keperawatan
Semua tindakan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien beralih dari status kesehatan saat
ini kestatus kesehatan yang di uraikan dalam hasil yang di harapkan
(Gordon,1994).
Merupakan pedoman
tertulis untuk perawatan klien. Rencana perawatan terorganisasi sehingga setiap
perawat dapat dengan cepat mengidentifikasi tindakan perawatan yang diberikan.
Rencana asuhan keperawatan yang di rumuskan dengan tepat memfasilitasi
konyinuitas asuhan perawatan dari satu perawat ke perawat lainnya. Sebagai
hasil, semua perawat mempunyai kesempatan untuk memberikan asuhan yang
berkualitas tinggi dan konsisten.
Rencana asuhan
keperawatan tertulis mengatur pertukaran informasi oleh perawat dalam laporan
pertukaran dinas. Rencana perawatan tertulis juga mencakup kebutuhan klien
jangka panjang(potter,1997)
4. Implementasi keperawatan
Merupakan inisiatif
dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan
dimulai dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing
orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu
rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi masalah kesehatan klien.
Adapun tahap-tahap
dalam tindakan keperawatan adalah sebagai berikut :
§ Tahap 1 : persiapan
Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut
perawat untuk mengevaluasi yang diindentifikasi pada tahap perencanaan.
§ Tahap 2 : intervensi
Focus tahap pelaksanaan tindakan perawatan
adalah kegiatan dan pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi
kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan tindakan keperawatan meliputi
tindakan : independen,dependen,dan interdependen.
§ Tahap 3 : dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti
oleh pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses
keperawatan.
5. Evaluasi
Perencanaan evaluasi
memuat criteria keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan jalan membandingkan antara proses
dengan pedoman/rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat
dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan
sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di
rumuskan sebelumnya.
Sasaran evaluasi
adalah sebagai berikut:
§ Proses asuhan keperawatan, berdasarkan criteria/
rencana yang telah disusun.
§ Hasil tindakan keperawatan ,berdasarkan
criteria keberhasilan yang telah di rumuskan dalam rencana evaluasi.
Hasil Evaluasi
Terdapat 3 kemungkinan
hasil evaluasi yaitu :
§ Tujuan tercapai,apabila pasien telah
menunjukan perbaikan/ kemajuan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
§ Tujuan tercapai sebagian,apabila tujuan itu
tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu di cari penyebab dan cara
mengatasinya.
§ Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak
menunjukan perubahan/kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru.dalam hal
ini perawat perlu untuk mengkaji secara lebih mendalam apakah terdapat data,
analisis, diagnosa, tindakan, dan faktor-faktor lain yang tidak sesuai yang
menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan.
Setelah seorang perawat melakukan seluruh
proses keperawatan dari pengkajian sampai dengan evaluasi kepada pasien
,seluruh tindakannya harus didokumentasikan dengan benar dalam dokumentasi
keperawatan.
Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi adalah segala sesuatu yang
tertulis atau tercetak yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi
individu yang berwenang (potter 2005).
Potter (2005) juga
menjelaskan tentang tujuan dalam pendokumentasian yaitu : 1. Komunikasi
Sebagai cara bagi tim
kesehatan untuk mengkomunikasikan (menjelaskan) perawatan klien termasuk
perawatan individual,edukasi klien dan penggunaan rujukan untuk rencana
pemulangan.
2. Tagihan
financial Dokumentasi
dapat menjelaskan sejauh mana lembaga perawatan mendapatkan ganti rugi (reimburse)
atas pelayanan yang diberikan bagi klien.
3. Edukasi
Dengan catatan ini
peserta didik belajar tentang pola yang harus ditemui dalm berbagai masalah
kesehatan dan menjadi mampu untuk mengantisipasi tipe perawatan yang dibutuhkan
klien.
4. Pengkajian
Catatan memberikan
data yang digunakan perawat untuk mengidentifikasi dan mendukung diagnose
keperawatan dan merencanakan intervensi yang sesuai.
5. Riset
Perawat dapat
menggunakan catatan klien selama studi riset untuk mengumpulkan informasi
tentang faktor-faktor tertentu
6. Audit dan
pemantauan
Tinjauan teratur
tentang informasi pada catatan klien memberi dasar untuk evaluasi tentang
kualitas dan ketepatan perawatan yang diberikan dalam suatu institusi.
7. Dokumentasi legal
Pendokumentasian yang
akurat adalah salah satu pertahanan diri terbaik terhadap tuntutan yang
berkaitan dengan asuhan keperawatan.
DOKUMENTASI PENTING
UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN PERAWATAN KLIEN SECARA INDIVIDUAL.
Ada enam penting
penting dalam dokumentasi keperawatan yaitu :
1. Dasar Faktual
Informasi tentang
klien dan perawatannya harus berdasarkan fakta yaitu apa yang perawat
lihat,dengar dan rasakan.
2. Keakuratan
Catatan klien harus
akurat sehingga dokumentasi yang tepat dapat dipertahankan klien.
3. Kelengkapan
Informasi yang dimasukan
dalam catatan harus lengkap,mengandung informasi singkat tentang perawtan
klien.
4. Keterkinian
Memasukan data secara
tepat waktu penting dalam perawatan bersama klien
5. Organisasi
Perawat
mengkomunikasikan informasi dalam format atau urutan yang logis. Contoh catatan
secara teratur menggambarkan nyeri klien,pengkajian dan intervensi perawat dan
dokter.
6. Kerahasiaan
Informasi yang
diberikan oleh seseorang ke orang lain dengan kepercayaan dan keyakinan bahwa
informasi tersebut tidak akan dibocorkan.
Melalui dokumentasi keperawatan akan dapat dilihat sejauh mana
peran dan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien. Hal
ini akan bermanfaat bagi peningkatan mutu pelayanan dan bahan pertimbangan
dalam kenaikan jenjang karir/ kenaikan pangkat. Selain itu dokumentasi
keperawatan juga dapat menggambarkan tentang kinerja seorang Perawat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar